2024-08-19 HaiPress
Sumber Gamespot
iDoPress - Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di industri game masih bergulir. Yang terbaru,perusahaan pengembang dan penerbit game kenamaan Ubisoft juga memangkas sekitar 45 pekerja.
Juru bicara pengembang game waralaba Assassin's Creed itu mengamini keputusan PHK perusahaan walaupun dirasa sebagai "keputusan yang sulit,tetapi perlu". Dengan begitu,Ubisoft dinilai bisa fokus pada tujuan dan pengembangan bisnis lebih lanjut.
Karyawan yang terdampak PHK yaitu mereka yang bekerja di kantor Ubisoft di San Francisco,California,AS. Tim ini dikenal membuat sejumlah seri video game termasuk Rocksmith dan South Park: The Fractured But Whole.
Baca juga: PHK di Industri Game Berlanjut,Ubisoft Layoff 45 Karyawan
Saat ini tim tersebut sedang berupaya mengembangkan Rocksmith serta XDefiant lebih lanjut.
Karyawan lainnya yang terdampak yaitu tim di kota Cary,Carolina Utara. Kantor ini merupakan markas pengembang Red Storm yang juga di bawah naungan Ubisoft. Game waralaba yang populer dari Red Storm antara lain Ghost Recon dan Rainbow Six.
Mereka yang di-PHK akan mendapatkan pesangon serta dukungan untuk karier lebih lanjut.
Ubisoft maupun perwakilannya tidak merinci alasan di balik PHK kali ini. Namun tampaknya langkah ini ditempuh sebagai bagian dari rencana perusahaan untuk memangkas biaya demi meningkatkan profit serta memelihara kepercayaan investor,dilansir KompasTekno dari Gamespot,Senin (19/8/2024).
Bagi Ubisoft,ini merupakan PHK kedua kalinya pada tahun 2024. Sebab,pada April lalu,pengembang game asal Perancis ini juga memecat 45 pekerja dari divisi lain. Namun saat itu perusahaan tidak merinci karyawan mana saja yang terdampak.
Gelombang PHK pertama Ubisoft terjadi pada tahun 2022 dan berlanjut di gelombang kedua tahun 2023.
Baca juga: PHK Industri Game Berlanjut,Sega Kurangi Puluhan Karyawan
Pada gelombang pertama,Ubisoft mem-PHK sekitar 1.000 karyawannya. Kemudian pada gelombang kedua ada sebanyak 124 orang yang kena PHK.
Pada November 2023 lalu,124 karyawan yang di-PHK berasal dari studio efek visual (VFX) asal Kanada,Hybride dan divisi teknologi (IT) di tim global Ubisoft. Dari 124 karyawan tersebut,98 di antaranya berasal dari Kanada,dan sisanya berasal dari tim global Ubisoft.
Sementara pada September 2022,1.000 karyawan yang di-layoff adalah karyawan secara global,sehingga total karyawan mereka saat itu berkurang dari 20.729 ke 19.410 orang.
Menurut Ubisoft,kebijakan ini dilakukan untuk menghemat uang perusahaan senilai 215 juta dollar AS (sekitar Rp 3,3 triliun),sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Kotaku,Senin (19/8/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Dua puluh tahun kerja keras dan membangun impian --- China Construction Fourth Engineering Division Corp Ltd. (CSCEC-4) telah meninggalkan jejak dalam kooperasi antara China dan Indonesia
Upaya Ekspansi Internasional NETA Auto Semakin Gencar, Pemasaran Semakin Meluas
The launch ceremony of the first China "Zhicai Palace Cup" Carpet Industry International Industrial Design Competition has held grandly
Kehadiran Dua Kota: NETA Auto Bersinar di Guangzhou Auto Show dan Membuka Showroom Baru di Hong Kong
NETA Auto Meluncurkan Toko Unggulan Pertama di Malaysia, Menghadirkan Teknologi Hijau untuk Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Mengapa pencetak inkjet komputer tangan CYCJET membuat produksi Anda lebih efisien?
©hak cipta2009-2020 Berita Hansen Mobile Games