2024-08-14 HaiPress
DEPOK,KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengaku akan menyelidiki aksi sejumlah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang membuang sampah ke Balai Kota Depok.
"Kita akan klarifikasi kita akan investigasi," kata Idris dikutip dari YouTube Kompas TV,Selasa (13/8/2024).
Idris mengatakan,pelaku yang membuang sampah di Balai Kota Depok bisa dijerat delik provokator jika sampah yang dibuang bukan milik pribadi.
Baca juga: TPA Cipayung Tutup,Kader PDI-P Buang Puluhan Kantong Sampah ke Balai Kota Depok
Oleh karena itu,Idris akan menyelidiki dari mana asal sampah yang dibuang di Balai Kota Depok.
"Kalau ini memang bukannya sampah pribadi dia,(tapi) sampah warga yang dikumpulkan lalu pelakunya satu atau dua orang,ini bisa delik provokator,jangan sampai ini terjadi," jelas Idris.
"Saya minta diselidiki ini siapa yang melakukan,bagaimana dia melakukan,dan ini sampah milik siapa," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan,Kader PDI-P membuang puluhan kantong sampah ke Depok Open Space di Balai Kota Depok,Minggu (11/8/2024).
Aksi ini merupakan bentuk protes atas tutupnya Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipayung karena ada gunungan sampah yang longsor.
Akibatnya,sampah-sampah di permukiman warga jadi menumpuk tak terangkut. Sopir truk sampah pun masih mengantre masuk TPA Cipayung.
Baca juga: Buang Puluhan Kantong Sampah ke Balai Kota,Ketua Fraksi PDI-P: Jangan Cuma Lingkungan Warga yang Kotor!
Ketua Fraksi PDI-P Kota Depok Ikravani Hilman mengonfirmasi aksi tersebut.
"Jadi kami itu melaksanakan program nasional instruksi DPP dalam rangka Hari Konservasi Alam Nasional,bukan cuma di Depok tapi di berbagai tempat (juga) melakukan program bersih-bersih," ucap Ikravany saat dihubungi Kompas.com,Senin (12/8/2024).
Ikravany mengungkapkan,pihaknya membawa tiga mobil berisi puluhan kantong sampah ke Balai Kota Depok.
"Ini (sampah) baru dari satu wilayah Cimanggis saja di kelurahan. Itu sudah tiga mobil ya," ungkap Ikravany.
Kantong sampah yang didominasi berisi sampah rumah tangga itu sengaja dibuang ke Balai Kota Depok sebagai bentuk protes karena persoalan TPA Cipayung tak pernah tuntas selama bertahun-tahun.
"Tapi sampai sekarang belum ada solusi yang tepat dari Pemkot,sudah 20 tahun loh," jelasnya.
Baca juga: TPA Cipayung Overload,Sopir Pengangkut Sampah: Mau Salahkan Siapa?
Ikravany berharap Pemkot dapat menyikapi situasi ini lebih serius dan segera memberikan solusi jangka pendek demi keberlangsungan hidup masyarakat.
"Ya harapannya pemerintah itu dapat betul-betul memberikan solusi. Pajak sudah diambil dari warga,kenapa mesti ada pungutan lagi? (Lalu) sampahnya enggak diurus," tutur Ikravany.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Dua puluh tahun kerja keras dan membangun impian --- China Construction Fourth Engineering Division Corp Ltd. (CSCEC-4) telah meninggalkan jejak dalam kooperasi antara China dan Indonesia
Upaya Ekspansi Internasional NETA Auto Semakin Gencar, Pemasaran Semakin Meluas
The launch ceremony of the first China "Zhicai Palace Cup" Carpet Industry International Industrial Design Competition has held grandly
Kehadiran Dua Kota: NETA Auto Bersinar di Guangzhou Auto Show dan Membuka Showroom Baru di Hong Kong
NETA Auto Meluncurkan Toko Unggulan Pertama di Malaysia, Menghadirkan Teknologi Hijau untuk Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Mengapa pencetak inkjet komputer tangan CYCJET membuat produksi Anda lebih efisien?
©hak cipta2009-2020 Berita Hansen Mobile Games