Yusril Sebut Prabowo Ingin Napi Narkotika yang Terima Amnesti Direhabilitasi dan Ikut Komcad

2025-01-21 IDOPRESS

JAKARTA,iDoPress - Menteri Koordinator bidang Hukum,HAM,Imigrasi,dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra mengatakan,Presiden Prabowo Subianto menyiapkan Komponen Cadangan (Komcad) untuk narapidana kasus penyalahgunaan narkotika yang masuk daftar penerima amnesti.

Yusril mengatakan,Presiden Prabowo ingin memberikan amnesti kepada narapidana kasus narkotika yang masih muda dan produktif,namun akan melalui tahapan rehabilitasi.

"Lebih baik kita rehabilitasi saja,tapi kan Pak Prabowo sudah punya program untuk masuk ke Komcad,dilatih militer,kemudian diterjunkan ke masyarakat dalam proyek-proyek raksasa yang sedang dikerjakan pemerintah seperti pembukaan lahan pertanian di Kalimantan dan Papua,” kata Yusril di Kantor Kemenko Kumham Imipas,Kuningan,Jakarta,Selasa (21/1/2025).

Baca juga: Menteri Hukum Bakal Buka Data 44.000 Narapidana yang Akan Dapat Amnesti

Yusril mengatakan,pemerintah khawatir bila amnesti langsung diberikan kepada narapidana tersebut,mereka akan meresahkan masyarakat.

Hal tersebut,kata dia,akan menjadi permasalahan baru di pemerintah.

"Tidak bisa segera di-amnesti juga. Kalau segera di-amnesti nanti orangnya keluar LP dan meresahkan masyarakat,nanti pemerintah juga yang disalahkan. Jadi,karena itu harus siap pendanaannya dan harus siap juga untuk menampung mereka dalam proses rehab," ujarnya.

Lebih lanjut,Yusril mengatakan,Menteri Hukum Supratman Andi Agtas tengah menghimpun data-data narapidana yang akan mendapatkan amnesti dari Presiden Prabowo.

"Dan ini sedang dikerjakan dan memudahkan dalam waktu tidak terlalu lama amnesti itu dapat dilakukan," ucap dia.

Sebelumnya,Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengatakan,akan membuka data 44.000 narapidana yang akan mendapatkan amnesti.

Baca juga: Menteri Hukum Masih Tunggu Data soal 44.000 Napi yang Akan Dapat Amnesti

Supratman mengatakan,data narapidana tersebut dibuka agar ada kontrol dari masyarakat.

"Intinya nanti kalau dari Kementerian Imipas datanya sudah ada,pasti kami akan buka ke publik. Supaya ada kontrol publik untuk melihat siapa yang akan diberi amnesti," kata Supratman di Graha Pengayoman,Kementerian Imipas,Selasa (7/1/2025).

Supratman mengatakan,masih menunggu data 44.000 narapidana tersebut dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kementerian Imipas).

Ia mengatakan,akan berkomunikasi dengan Menteri Imipas Agus Andrianto terkait data narapidana tersebut.

"Soal amnesti,kami masih menunggu dari Kementerian Imipas soal datanya. Mudah-mudahan minggu depan,hari ini saya berkomunikasi dengan Menteri Imipas," ujarnya.

Terakhir,Supratman mengatakan,tidak memiliki target dalam menyelesaikan data 44.000 narapidana tersebut,lantaran Kementerian Imipas yang bertugas melakukan asesmen.

Ia mengatakan,Kementerian Hukum akan meneliti data yang diberikan Kementerian Imipas dan menyerahkan kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

"Setelah itu kemudian kami teliti,kemudian kami serahkan kepada Bapak Presiden,Presiden yang akan memutuskan berapa banyak dan siapa," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Penafian: Artikel ini direproduksi dari media lain. Tujuan pencetakan ulang adalah untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Ini tidak berarti bahwa situs web ini setuju dengan pandangannya dan bertanggung jawab atas keasliannya, dan tidak memikul tanggung jawab hukum apa pun. Semua sumber daya di situs ini dikumpulkan di Internet. Tujuan berbagi hanya untuk pembelajaran dan referensi semua orang. Jika ada pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual, silakan tinggalkan pesan kepada kami.

Terbaru

1SDVH8-8 Pencil-shaped Rebound LVDT Displacement Sensor

SDVH8-8 Pencil-shaped Rebound LVDT Displacement Sensor

2Seer Onnet Hosts Red Horse & Red Goat: Breaking the Annual Fate Cycle Master Lin He’s Hong Kong Fan Meet Draws Massive Crowds, Setting the Tone for 2026 Metaphysics Trends

Seer Onnet Hosts Red Horse & Red Goat: Breaking the Annual Fate Cycle Master Lin He’s Hong Kong Fan Meet Draws Massive Crowds, Setting the Tone for 2026 Metaphysics Trends

3China showcases progress in nuclear medicine and AI-driven nuclear technology for industrial applications at major conference

China showcases progress in nuclear medicine and AI-driven nuclear technology for industrial applications at major conference

4Konferensi peluncuran bisnis pasar Timur Tengah Tiens Group diadakan di Dubai, menandai terobosan strategis dalam ekspansi global industri penjualan langsung

Konferensi peluncuran bisnis pasar Timur Tengah Tiens Group diadakan di Dubai, menandai terobosan strategis dalam ekspansi global industri penjualan langsung

5Konstruksi Cina dalam Satu Sabuk, Satu Jalan (Belt and Road Initiative): China Construction Fourth Engineering Division Corp., Ltd. Tampil di Forum Pengembangan Rantai Pasokan Teknik Internasional ke-7

Konstruksi Cina dalam Satu Sabuk, Satu Jalan (Belt and Road Initiative): China Construction Fourth Engineering Division Corp., Ltd. Tampil di Forum Pengembangan Rantai Pasokan Teknik Internasional ke-7

6Temple Culture Lecture Inspires Exploration of Life’s Meaning — Yi Yang Fengsui Shares Daoist Wisdom with Humor

Temple Culture Lecture Inspires Exploration of Life’s Meaning — Yi Yang Fengsui Shares Daoist Wisdom with Humor

©hak cipta2009-2020 Berita Hansen Mobile Games