2025-01-10 HaiPress
JAKARTA,iDoPress - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menceritakan bahwa ia dan keluarganya sempat datang ke Sekretaris Negara (Setneg) untuk menanyakan status sang Ayah,Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno,yang ditahan pada akhir-akhir masa pemerintahannya.
Akan tetapi,Megawati menyebut pihak Setneg pun tidak bisa menjawab pertanyaannya.
Ini disampaikan Megawati setelah mensyukuri pencabutan ketetapan MPR (TAP MPR) Nomor 33 Tahun 1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Negara dari Presiden Soekarno.
Adapun TAP MPR itu selama hampir setengah abad dianggap menuduh Bung Karno sebagai pengkhianat negara.
Baca juga: Megawati: Saya Bingung Orang Indonesia Kelaparan,padahal Plasma Nutfah sampai 3 Juta
"Kami keluarga itu bingung. Saya mesti cerita saya pergi ke Setneg untuk menanyakan bapak saya ini sebetulnya diapakan toh,beliau presiden tiba-tiba waktu itu ditahan,enggak tahu di Istana Bogor. Saya nanya,lho statusnya itu apa? Ndak ada yang berani jawab," ujar Megawati,dalam pidato politiknya di Sekolah Partai,Lenteng Agung,Jakarta,Jumat (10/1/2025).
Hal ini lantas membuat Megawati dan keluarga bingung akan status Bung Karno.
Maka dari itu,Megawati menduga ada politisasi terhadap Bung Karno yang akan mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden kala itu.
Baca juga: Megawati Terima Kasih ke Prabowo karena Respons Pemulihan Nama Bung Karno
Ia pun berpesan agar pihak-pihak yang ingin berkuasa tidak melakukan hal seperti itu lagi.
"Makanya saya bilang jangan loh orang Indonesia mau berkuasa melakukan hal-hal seperti itu lagi,nunggunya saja keadilannya lama sekali kan setengah abad lebih," tutur Presiden ke-5 RI ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tinjau Jembatan Kemang Pratama yang Ambles, AHY Minta Perbaikan Dimulai Sore Ini
Sindikat TPPO di Bandara Soetta Terungkap, Korban Dijanjikan Gaji hingga Rp 30 Juta
SMAN 21 Bekasi Bingung Gelar Ujian Akhir Usai Terdampak Banjir
Tom Lembong Kecewa dengan Dakwaan Jaksa, Sebut Kerugian Negara Kasus Impor Gula Tak Jelas
KPK Panggil Kepala BPKH Terkait Kasus Investasi Fiktif Taspen
Praktik Curang Penyalahgunaan Barcode BBM Subsidi, Beli Rp 6.800 Dijual Rp 8.600 Per Liter
©hak cipta2009-2020 Berita Hansen Mobile Games