2025-01-10 HaiPress
KOMPAS.com - Bukalapak,salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia,mengumumkan penutupan layanan marketplace untuk produk fisik pada Selasa (7/1/2025).
Dengan langkah ini,Bukalapak tidak lagi menjual berbagai produk fisik seperti pakaian,barang elektronik,dan kosmetik.
Sebagai gantinya,platform ini akan berfokus pada penjualan produk virtual,termasuk voucer,pulsa,dan token listrik.
Transformasi bisnis ini dilakukan setelah 15 tahun beroperasi.
Selama periode itu,Bukalapak telah mencatatkan berbagai prestasi,seperti menjadi startup unicorn di tahun 2018 dan menempati posisi ketiga sebagai marketplace dengan trafik tertinggi di Indonesia pada tahun 2021.
Namun,perjalanan Bukalapak sejak awal penuh dengan tantangan.
Baca juga: Mengapa Bukalapak Tutup Layanan Marketplace Produk Fisik?
Bukalapak didirikan pada tahun 2010 oleh Ahmad Zacky dan dua rekannya,Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono.
Mereka mengembangkan Bukalapak sebagai marketplace tempat pedagang dapat berjualan secara online.
Namun,masa awal pengembangan Bukalapak terbilang berat.
Dikutip dari Antara News,platform ini bahkan tidak memiliki pengunjung sama sekali saat pertama kali beroperasi. Banyak pengguna pada tahun 2010 yang belum terbiasa dengan marketplace untuk jual-beli online.
Selain itu,Bukalapak juga mengalami kesulitan dalam mencari pedagang yang mau berjualan di platform tersebut.
Dikutip dari Kr Asia,hanya satu dari lima bisnis yang bersedia mencoba berdagang di Bukalapak saat itu. Krisis keuangan pun melanda Bukalapak di tahun 2011,saat usianya baru satu tahun.
Meskipun dikenal di kalangan pengguna sepeda fixie dan mampu mencatat 8,7 juta tampilan halaman per bulan,pendapatan yang diperoleh dari iklan masih sangat minim,berkisar antara Rp 6 juta hingga Rp 10 juta.
Untuk mengatasi krisis ini,Bukalapak mendapatkan investasi sebesar Rp 2 miliar dari pemodal ventura asal Jepang,Takeshi Ebihara.
Seiring berjalannya waktu,Bukalapak berhasil mencatat pertumbuhan yang signifikan.
Tinjau Jembatan Kemang Pratama yang Ambles, AHY Minta Perbaikan Dimulai Sore Ini
Sindikat TPPO di Bandara Soetta Terungkap, Korban Dijanjikan Gaji hingga Rp 30 Juta
SMAN 21 Bekasi Bingung Gelar Ujian Akhir Usai Terdampak Banjir
Tom Lembong Kecewa dengan Dakwaan Jaksa, Sebut Kerugian Negara Kasus Impor Gula Tak Jelas
KPK Panggil Kepala BPKH Terkait Kasus Investasi Fiktif Taspen
Praktik Curang Penyalahgunaan Barcode BBM Subsidi, Beli Rp 6.800 Dijual Rp 8.600 Per Liter
©hak cipta2009-2020 Berita Hansen Mobile Games