2025-01-03 IDOPRESS
JAKARTA,iDoPress - Sejumlah pengguna kereta rel listrik (KRL) menolak penutupan Stasiun Karet karena tidak seramai Stasiun Manggarai ataupun Stasiun Sudirman.
Nabila (22) yang sehari-harinya berangkat dari Cibitung,Kabupaten Bekasi,menuju kawasan Kuningan menghindari naik kereta atau berhenti di Manggarai karena kepadatan stasiun sentral ini.
“Karena kalau aku harus di Sudirman,iya itu juga deket. Tapi,aku harus transit di Manggarai dan itu akan lebih parah lagi. Kan kita tahu ya Manggarai seperti apa,kayak bagaimana,” ujar Nabila saat ditemui di depan Stasiun Karet,Tanah Abang,Jakarta Pusat,Jumat (3/1/2024).
Baca juga: Karyawan Tolak Stasiun Karet Ditutup,Ongkos ke Kantor Jadi Lebih Mahal
Hal serupa juga disampaikan Devi (23). Karyawan di Jalan HR Rasuna Said ini mengaku tidak setuju jika Stasiun Karet ditutup.
Warga Serpong ini mengaku lebih nyaman pulang-pergi melalui Stasiun Karet meski kantornya juga terhitung dekat dengan Stasiun Sudirman.
“Sudirman itu padat banget. Aku sudah berapa kali turun di Sudirman. Itu terlalu full sama penumpang ya,” kata Devi.
Jika harus turun di Stasiun Sudirman,jarak yang ditempuh melalui ojek online (ojol) juga menjadi lebih jauh dan ongkosnya lebih mahal.
“Kalau turun di Sudirman atau BNI City itu jalannya muter,itu lebih mahal. Nah lumayan nambah mahal juga kalau pulang pergi,” imbuh dia.
Untuk itu,dia tidak setuju jika pemerintah memutuskan untuk menutup Stasiun Karet.
Senada dengan yang lain,Panji (36),karyawan di sebuah perusahaan di Slipi ini mengaku lebih mudah turun di Stasiun Karet daripada Stasiun Tanah Abang.
Baca juga: Stasiun Karet Mau Ditutup,Warga: Kenapa Enggak Stasiun BNI City Saja yang Ditutup?
“Karena kalau turun di Tanah Abang,aku jalannya jauh dari stasiun,terus ngantre juga,” kata Panji.
Apalagi,warga Bekasi ini menyebut di sekitar kantornya belum ada transportasi umum yang dekat dan mudah dicapai.
“Dari Tanah Abang agak sulit ke tempatku. Kalau ada sudah pasti naik ke Transjakarta,” kata Panji lagi.
Diberitakan sebelumnya,Menteri BUMN Erick Tohir mengungkap rencana penutupan Stasiun Karet pada tahun ini. Penutupan stasiun itu disebut untuk memperbaiki ekosistem perkeretapian agar lebih optimal.
Sebelumnya,Erick menyinggung soal kinerja kereta bandara yang kurang optimal dalam menyerap penumpang.
"Ini yang tadi dibilang,kan bagaimana membangun ekosistem seperti tadi. Mungkin di (Stasiun) Karet ditutup," ujarnya saat meninjau kereta bandara di Stasiun BNI,Jakarta,Rabu (1/1/2025).
Di sisi lain,Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT KAI,Rudi As Aturridha,membenarkan tentang rencana penutupan Stasiun Karet di tahun ini. Hal ini karena Stasiun Karet dinilai begitu berdekatan dengan Stasiun BNI City.
"Jadi,kalau orang yang mau ke Karet,dia tinggal jalan saja. Kita sudah buat selasarnya sampai ke BNI City," ucap Rudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
The RA Auto Salon will be held for October 18-20, 2025
INTERFILIÈRE SHANGHAI 2025 – Countdown 15 Days Global Innovation Meets Asian Market Power | October 13–14, Shanghai Exhibition Center
Masters Gather, A Feast of Opera — “Hundred Operas Enter Anhui · Starlight in Hefei” Officially Kicks Off
2025 Global "Online Confucius Commemoration Ceremony" Live Streaming Held at Large Scale
Inisiatif Aksi Inovasi Bersama China & ASEAN untuk Penerapan Model AI di bidang Meteorologi diluncurkan
Embark on a journey of financial wisdom and invest in the future | Fortispar, your exclusive investment growth partner!
©hak cipta2009-2020 Berita Hansen Mobile Games