2025-01-03 HaiPress
Sumber The Information
iDoPress - Booming teknologi kecerdasan buatan telah memukau dunia dengan kemajuan yang pesat,tetapi perkembangan terbaru menunjukkan bahwa industri ini mungkin telah jenuh dan mencapai puncaknya.
Indikasinya,model AI terbaru yang dikenalkan OpenAI (perusahaan pembuat ChatGPT),Orion,dilaporkan hanya menunjukkan peningkatan yang moderat dibandingkan GPT-4. Hal ini memicu anggapan apakah AI telah mencapai potensi maksimalnya.
Selama bertahun-tahun,pertumbuhan AI telah ditandai dengan lompatan dramatis dalam kinerja dengan setiap rilis baru. Model seperti GPT-3 dan GPT-4 menetapkan tolok ukur untuk pemahaman bahasa alami dan kemampuan AI generatif yang memukau.
Baca juga: OpenAI Tunda Peluncuran Model AI yang Sepintar Mahasiswa Doktoral
Namun,menurut sumber dalam OpenAI yang menguji Orion,melaporkan bahwa peningkatannya kali ini kurang signifikan,terutama dalam hal tugas-tugas pengkodean (coding).
Lompatan dari GPT-3 ke GPT-4 terasa sangat inovatif,tetapi kemajuan Orion tampak inkremental jika dibandingkan,dikutip KompasTekno dari The Information,Jumat (3/1/2025).
Ada bebrapa alasan yang memengaruhi laju peningkatan Orion yang lamban. Pertama adalah data,salah satu elemen penting dalam persamaan hukum penskalaan,aitu hukum yang mengatur bagaimana model AI meningkat dengan lebih banyak data dan daya komputasi.
Data untuk melatih AI kini semakin sulit didapat,karena perusahaan dengan cepat menghabiskan data yang tersedia secara online.
Mereka telah mengambil sejumlah besar data yang dibuat oleh manusia - termasuk teks,video,makalah penelitian,dan novel - untuk melatih model di balik alat dan fitur AI mereka,tetapi persediaannya terbatas.
Baca juga: Apple Temukan Kelemahan Kecerdasan Buatan
Perusahaan riset Epoch AI memperkirakan pada Juni 2024 bahwa perusahaan dapat menghabiskan data tekstual yang dapat digunakan pada 2028 mendatang. Perusahaan berusaha mengatasi kendala dengan beralih ke data sintetis yang dihasilkan oleh AI itu sendiri,tetapi hal itu juga memiliki masalah.
Di sisi lain,membangun dan melatih model AI yang canggih menjadi sangat mahal. OpenAI,misalnya,mengandalkan sumber daya komputasi yang sangat besar dan teknik mutakhir untuk mengembangkan modelnya.
Namun,biaya untuk mendorong batas kinerja mungkin melebihi manfaat yang nyata,membuat beberapa orang mempertanyakan apakah pengembangan AI saat ini akan berkelanjutan.
Jika AI memang mendekati puncak kinerjanya,hal ini tentunya dapat membentuk ulang industri.
Para startup dan perusahaan raksasa teknologi dapat mengalihkan fokus dari membangun model yang lebih besar dan lebih kompleks,menjadi mengoptimalkan model yang sudah ada,menciptakan alat yang lebih khusus,atau mengeksplorasi arsitektur baru.
Hal ini juga dapat mendorong evaluasi ulang tentang bagaimana AI diterapkan dalam skenario dunia nyata,dengan menekankan pada kegunaan praktis daripada kehebatan teoritis.
Meski demikian,bidang kecerdasan buatan sangat luas,dan keterbatasan di satu bidang sering kali membuka jalan untuk terobosan di bidang lain.
Saat ini,model Orion belum final dan pelatihannya belum selesai,OpenAI masih melakukan langkah-langkah tambahan untuk meningkatkan kinerja,seperti melakukan perbaikan pasca-pelatihan berdasarkan umpan balik dari manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Bukan Rp 10.000, Menu Makan Bergizi Gratis di Pulogebang Seharga Rp 15.000 Per Porsi
Kritik Polisi yang Diduga Abaikan Laporan Bos Rental Mobil, Kompolnas: Harusnya Punya Insting
Ketika Macet Jadi Momen Perampokan Brutal di Tanjung Priok...
Bagaimana Peristiwa Mencekam Penembakan Bos Rental Mobil di Rest Area Terjadi?
Babak Baru Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Penyewa dan Penadah Jadi Tersangka
Hadiah Rp 10 Juta untuk yang Ungkap Pelaku Vandalisme di Kalimalang...
©hak cipta2009-2020 Berita Hansen Mobile Games