2024-08-27 HaiPress
JAKARTA,iDoPress - Iqbal Ramadhan (28),yang baru-baru ini menjadi korban penganiayaan oleh aparat saat berdemonstrasi di DPR/MPR RI,memiliki latar belakang keluarga yang menarik.
Iqbal merupakan anak dari seorang purnawirawan TNI berpangkat Letnan Jenderal sekaligus menteri pada masa rezim Orde Baru.
“Memang benar ayah saya seorang Jenderal TNI dan pejabat tinggi pada era Orde Baru,” ungkap Iqbal,yang kini bekerja sebagai asisten pengacara publik di LBH Jakarta,dalam keterangan yang diterima Kompas.com,Selasa (27/8/2024).
Namun,meskipun terlahir dari keluarga yang dikenal,Iqbal lebih memilih untuk menjaga privasi latar belakang keluarganya.
Baca juga: Ikut Demo di DPR,Iqbal Ramadhan Sempat Dijambak dan Ditendang Saat Diamankan Aparat
Ibunya,Machica Mochtar,adalah seorang penyanyi yang harus bekerja keras untuk merawatnya.
“Ibu saya harus bekerja keras mencari nafkah dan merawat saya,tanpa kehadiran sosok ayah,” ujar Iqbal.
Selama hidupnya,Iqbal tidak pernah memanfaatkan nama besar ayahnya untuk kepentingan pribadi.
Dia mengaku tidak pernah berpikir untuk menggunakan latar belakang keluarganya untuk meminta perlakuan istimewa saat menghadapi aparat.
Baca juga: Terluka akibat Kekerasan Aparat Saat Demo di DPR,Iqbal Ramadhan Tak Langsung Ditolong
“Bahkan,ketika saya berada pada situasi yang sangat mengerikan di hadapan aparat bersenjata yang melecehkan,memukul dan menendang kepala saya,tidak sedikitpun terpikirkan untuk memanfaatkan nama besar ayah saya agar diberikan pengampunan,” ujar Iqbal.
Kepada Kompas.com,Iqbal menjelaskan bahwa dia merasa seperti bagian dari masyarakat kecil ketika ditangkap Polda Metro Jaya saat berdemonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI.
“Hak untuk bebas dari penyiksaan adalah hak semua anak bangsa di atas bumi manusia,” tegasnya.
Iqbal,yang juga merupakan asisten pengacara publik LBH Jakarta,menjadi salah satu korban dugaan penganiayaan dalam unjuk rasa di sekitar Gedung DPR/MPR RI,Kamis (24/8/2024).
Baca juga: Iqbal Ramadhan Hendak Berlindung di Aparat Saat Demo di DPR,Tapi Justru Dipukuli Membabibuta
Ketika kerumunan massa mencoba merobohkan pagar terali besi dan memasuki area gedung,Iqbal,yang khawatir akan keselamatannya,mencoba mencari perlindungan.
“Waktu saya baru loncat ke dalam pelataran gedung DPR itu,tiba-tiba ada lemparan batu antara aparat dan massa,” ujar Iqbal saat ditemui di Polda Metro Jaya,Jumat (23/8/2024).
Dalam usaha mengamankan diri,Iqbal mendekati seorang aparat tak berseragam dan meminta bantuan.
Namun,situasi semakin memburuk ketika aparat berpakaian bebas menyuruhnya berjongkok dan meminta Iqbal membuka celana,yang diikuti oleh dugaan penganiayaan secara membabi buta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Dua puluh tahun kerja keras dan membangun impian --- China Construction Fourth Engineering Division Corp Ltd. (CSCEC-4) telah meninggalkan jejak dalam kooperasi antara China dan Indonesia
Upaya Ekspansi Internasional NETA Auto Semakin Gencar, Pemasaran Semakin Meluas
The launch ceremony of the first China "Zhicai Palace Cup" Carpet Industry International Industrial Design Competition has held grandly
Kehadiran Dua Kota: NETA Auto Bersinar di Guangzhou Auto Show dan Membuka Showroom Baru di Hong Kong
NETA Auto Meluncurkan Toko Unggulan Pertama di Malaysia, Menghadirkan Teknologi Hijau untuk Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Mengapa pencetak inkjet komputer tangan CYCJET membuat produksi Anda lebih efisien?
©hak cipta2009-2020 Berita Hansen Mobile Games