2024-08-26 HaiPress

KOMPAS.com - CEO Telegram Pavel Durov ditangkap oleh pihak berwenang di Perancis pada Sabtu (24/8/2024).
Durov ditangkap otoritas Perancis sesaat setelah mendarat di Bandara Le Bourget. Durov baru saja tiba dari Baku,Azerbaijan menggunakan jet pribadi.
Otoritas Perancis mengeluarkan surat perintah penggeledahan sebagai bagian dari investigasi awal terhadap Durov.
Ada beberapa fakta menarik dari penangkapan CEO Telegram Pavel Durov ini. Berikut rinciannya.
Pavel Durov ditangkap sekitar pukul 20.00 waktu setempat sesaat setelah mendarat. Ia ditangkap tanpa dakwaan oleh agen-agen dari Air Transport Gendarmerie (GTA),Cyberspace Gendarmerie Command (COMCyberGEND),National Anti-Fraud Office (ONAF) dan kru dari Border Police (PAF).
Undang-undang di Perancis memungkinkan pihak berwenang menahan Durov tanpa dakwaan,hingga batas 96 jam.
Ketika fase penahanan ini berakhir,hakim kemudian dapat memutuskan untuk membebaskannya atau mengajukan tuntutan dan menahannya dalam tahanan lebih lanjut.
Hingga berita ini ditayangkan,belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang baik Perancis maupun Rusia (mengingat Durov memiliki dwi-kewarganegaraan),soal sebab penangkapan CEO layanan perpesanan instan tersebut.
Baca juga: CEO Aplikasi Telegram Pavel Durov Ditangkap di Perancis,Ini Sebabnya
Pavel Durov memang masuk dalam daftar pencarian orang oleh aparat Perancis,alias Fichier des Recherches de Personnes.
Pihak OFMIN (Office Français de la Modernisation et de l'Innovation Numérique),sebuah lembaga atau departemen pemerintah Prancis yang berfokus pada modernisasi layanan publik melalui inovasi digital,juga menerbitkan surat perintah pencarian atas nama Pavel Durov.
Otoritas Perancis ini menganggap Durov,melalui Telegram,tidak mau bekerja sama dengan penegak hukum di negara tersebut terkait pengawasan atau moderasi konten di Telegram.
Menurut otoritas setempat,platform berkirim pesan itu dianggap memiliki moderasi yang kurang untuk mengawasi kegiatan kriminal. Beberapa di antaranya seperti perdagangan narkoba,pelanggaran pedofilia,penipuan,dll.
Durov setelah tahu dirinya diburu di Perancis,menghindari bepergian ke negara-negara Eropa,dan memilih bepergian ke negara-negara Emirat Arab,bekas Uni Soviet,dan Amerika Selatan.
Ia jarang bepergian ke Eropa dan menghindari negara-negara di mana Telegram diawasi. Entah mengapa pada Sabtu malam itu ia mendarat di Perancis.
“Ada yang salah. Kami tidak tahu apakah penerbangan ini hanya singgah (transit)? Bagaimanapun juga,dia (benar) ditahan!” kata seorang sumber yang dekat dengan penyelidikan kepada media Perancis TF1,dikutip KompasTekno,Minggu (25/8/2024).
Baca juga: Pernyataan Terbaru Pavel Durov soal Kemunculan Iklan di Telegram
Indonesia Menghukum Aktivitas Ilegal yang Menyerang Kawasan Industri demi Melindungi Keamanan Pengembangan Perusahaan Tiongkok
Letter from China: Caves, mountains in China's Guilin embody myth, memory, art
Turnamen Golf Undangan Piala ASEAN 2025 berakhir dengan sukses di Sanya, membangun jembatan baru untuk pertukaran olahraga dan budaya antara Tiongkok dan ASEAN.
Memancar Secara Global dari Singapura: T-INNOWARE Manfaatkan GovWare 2025 untuk Percepat Internasion
CIEIE-2025 Indonesia-China (Chengdu) Uni-Global Retail Exhibition Opening Soon
Chery Unveils World's First 7-Seat Transformable Multi-SUV Concept, Redefining Future Mobility through User Co-Creation
©hak cipta2009-2020 Berita Hansen Mobile Games