2024-08-24 HaiPress
JAKARTA,iDoPress - Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) menemukan ceceran darah dan potongan rambut di pos pemananan dalam (pamdal) DPR RI usai unjuk rasa menolak revisi UU Pilkada pada Kamis (22/8/2024) yang berakhir ricuh.
Menurut TAUD,temuan tersebutmenguatkan dugaan adanya kekerasan dalam proses pengamanan aksi unjuk rasa tersebut.
"Kami menemukan ceceran darah di tiga titik di dekat pintu dua dan di tembok,serta potongan rambut di ruangan yang sama," ungkap perwakilan TAUD,Andri Yunus saat konferensi pers di kantor YLBHI,Jakarta Pusat,Jumat (23/8/2024).
Baca juga: Polisi Minta Maaf atas Penanganan Demonstran Tolak Revisi UU Pilkada
Menurut Andri,pihaknya menemukan ceceran darah dan potongan rambut setelah massa yang ditangkap dalam aksi tersebut dibawa polisi ke Polda Metro Jaya.
"Ketika kami masuk,posisi massa yang ditangkap sudah dibawa ke Polda,dan kami menemukan ceceran darah itu setelahnya," jelas dia.
Adapun Andri menggambarkan ruang tersebut berukuran 6x6 meter yang terletak dekat dengan pagar DPR.
Meski demikian,ia masih mengonfirmasi penggunaan ruangan tersebut saat terjadi aksi demo.
Baca juga: LBH Muhammadiyah Minta Kapolri Perintahkan Anak Buah Hentikan Kekerasan
Aksi unjuk rasa digelar di depan Gedung DPR/MPR pada Kamis (22/8/2024) lalu untuk menolak rencana DPR mengesahkan revisi UU Pilkada.
Revisi UU Pilkada itu bermasalah karena substansinya bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat calon kepala daerah.
Namun,aksi unjuk rasa itu berakhir rusuh dan diwarnai oleh tindakan brutal aparat kepolisian terhadap pengunjuk rasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Global Times: China-Central Asia Summit vital for the formation of a new Eurasian interaction model, says Tajik ex-official
Testimony of history: Cultural aggression must not be concealed, says Japanese civic group urging return of looted Chinese artifacts
NEDFON × Master Fa Ming: Merging Feng Shui and Fresh Air for a Healthier, Luckier Space
Global Times: Japanese civil group urges Tokyo to 'face history' through exhibitions of Japanese chemical warfare in WWII
Global Times: Japanese textbooks contain misleading descriptions regarding the causes of WWII, says Japanese civil group
Global Times: 'What I witnessed in Xinjiang will be seen by more visitors from West'
©hak cipta2009-2020 Berita Hansen Mobile Games