2024-08-13 HaiPress
JAKARTA,Kompas.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid memberikan sinyal pertama tentang keretakan hubungan antara Anies Baswedan dan partai berwarna oranye itu.
Pada 7 Agustus,Kholid dengan tegas menyatakan bahwa dukungan PKS terhadap Anies sudah kedaluwarsa.
Saat itu dia bilang,sudah 40 hari sejak dideklarasikan pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman (AMAN) sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta dari PKS,belum ada satu pun partai yang komitmen mendukung pasangan ini.
Baca juga: Soal Dukungan untuk Anies,PKB Bakal Ikuti PKS
Kholid menyebutkan,waktu 40 hari dari 25 Juni 2024 adalah periode yang cukup panjang bagi Anies untuk mencari mitra koalisi.
"Seharusnya cukup bagi Mas Anies untuk sama-sama mengusahakan agar tiket ini berlayar," ucap Kholid kepada Kompas.com,Rabu (7/8/2024).
Kholid juga menyinggung karpet merah yang diberikan PKS kepada Anies berupa 18 kursi DPRD sebagai modal awal pencalonan. PKS hanya kurang empat kursi lagi untuk mencalonkan pasangan AMAN.
Selain itu,Kholid juga menyoroti peran Presiden PKS,Ahmad Syaikhu,yang turun tangan langsung mencari mitra koalisi agar Anies dapat menjadi calon gubernur Jakarta.
Baca juga: Anies Terancam Batal Diusung PKS,Pengamat: Masih Bisa Maju Kalau Bisa Yakinkan PKB,Nasdem,dan PDI-P
Pada 4 Agustus 2024,PKS mencapai titik jenuh. Meskipun ada isu rayuan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM),mitra koalisi yang diharapkan untuk mendukung pasangan AMAN belum juga terwujud.
"Karena batas waktu 4 Agustus tersebut sudah terlewati,maka PKS mulai membuka komunikasi dengan semua pihak agar ada kepastian bahwa kami bisa ikut berkontestasi di pilkada," ujar Kholid.
Empat hari setelah pernyataan Kholid di media,Anies Baswedan merespons. Respons ini disampaikan melalui pesan suara kepada Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jakarta,Khoiruddin,pada Minggu (11/8/2024).
Entah bagaimana,pesan suara ini bocor ke publik dan menjadi viral di media sosial X. Setelah dikonfirmasi oleh juru bicara Anies,Sahrin Hamid,pesan suara tersebut dinyatakan otentik.
Dalam pesan tersebut,Anies mengaku kaget karena tidak pernah ada pembicaraan soal tenggat waktu 40 hari untuk mencari mitra koalisi.
"Saya kaget aja mendengar jubir PKS di media mengatakan,tenggat waktu 40 hari,lalu deadline 4 agustus sebagai deadline cari partai lain," kata Anies.
Baca juga: Anies Pernah Diminta Jadi Kader PKS,tapi Menolak karena Ingin Netral
"Kenapa kaget,karena memang tidak pernah dibahas,dan setau saya memang tidak pernah ada deadline soal SK dari partai lain," sambung Anies.
Menurut Anies,pertemuan terakhir pada 28 Juli 2024 dengan Ahmad Syaikhu hanya membahas soal pasangan calon wakil gubernurnya,yakni kader PKS Sohibul Iman. Syaikhu meminta kepastian kesediaan Anies untuk berpasangan dengan Sohibul Iman dan jawaban harus diserahkan pada 4 Agustus 2024.
KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo Anies Baswedan saat ditemui awak media di Akademi Bela Negara,Pancoran,Jakarta Selatan,Kamis (8/8/2024).
Dua puluh tahun kerja keras dan membangun impian --- China Construction Fourth Engineering Division Corp Ltd. (CSCEC-4) telah meninggalkan jejak dalam kooperasi antara China dan Indonesia
Upaya Ekspansi Internasional NETA Auto Semakin Gencar, Pemasaran Semakin Meluas
The launch ceremony of the first China "Zhicai Palace Cup" Carpet Industry International Industrial Design Competition has held grandly
Kehadiran Dua Kota: NETA Auto Bersinar di Guangzhou Auto Show dan Membuka Showroom Baru di Hong Kong
NETA Auto Meluncurkan Toko Unggulan Pertama di Malaysia, Menghadirkan Teknologi Hijau untuk Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Mengapa pencetak inkjet komputer tangan CYCJET membuat produksi Anda lebih efisien?
©hak cipta2009-2020 Berita Hansen Mobile Games