2024-08-13 HaiPress
JAKARTA,iDoPress - Keterbatasan air menjadi salah satu penyebab kebakaran di RW 06,Kampung Bali Matraman,Manggarai,Jakarta Selatan,sulit dipadamkan.
"Kendalanya air membuat api belum padam," kata salah seorang warga bernama Aji (63) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi,Selasa (13/8/2024).
Saat awal kebakaran,mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan ke lokasi berukuran kecil.
Baca juga: Kebakaran Melanda Permukiman Padat Penduduk di Manggarai
Pasalnya,titik api berada di tengah-tengah permukiman padat penduduk,sehingga tidak bisa dilalui dengan mobil.
Setelah api semakin membesar,akhirnya pemadam kebakaran kembali mengerahkan mobil berukuran besar.
Aji mengungkapkan,air dari mobil pemadam kebakaran sempat habis ketika memadamkan api.
Oleh sebab itu,warga kompak ikut membantu petugas memadamkan api dengan menggunakan ember berisikan air.
"Apinya gede banget enggak ketolongan," ujar dia.
Baca juga: Sudah 4 Jam,Kebakaran di Permukiman Padat Penduduk Manggarai Belum Padam
Namun,karena aliran listrik dipadamkan,warga kesulitan mendapatkan air.
Di sisi lain,sampai saat ini belum diketahui pasti apa penyebab kebakaran itu.
"Ada yang bilang karena mengecas handphone di kasur,ada yang bilang karena obat nyamuk," terang Aji.
Sebelumnya,kebakaran di Kampung Bali Matraman,Jakarta Selatan terjadi sejak pukul 02.30 WIB. Api terus membesar dan membakar ratusan rumah.
Hingga pukul 06.30 WIB,api masih menyala di beberapa rumah. Namun,sekira pukul 06.47 WIB api sudah berhasil dipadamkan.
Baca juga: Isak Tangis Iringi Kebakaran di Permukiman Padat Penduduk Manggarai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tinjau Jembatan Kemang Pratama yang Ambles, AHY Minta Perbaikan Dimulai Sore Ini
Sindikat TPPO di Bandara Soetta Terungkap, Korban Dijanjikan Gaji hingga Rp 30 Juta
SMAN 21 Bekasi Bingung Gelar Ujian Akhir Usai Terdampak Banjir
Tom Lembong Kecewa dengan Dakwaan Jaksa, Sebut Kerugian Negara Kasus Impor Gula Tak Jelas
KPK Panggil Kepala BPKH Terkait Kasus Investasi Fiktif Taspen
Praktik Curang Penyalahgunaan Barcode BBM Subsidi, Beli Rp 6.800 Dijual Rp 8.600 Per Liter
©hak cipta2009-2020 Berita Hansen Mobile Games