2024-07-16 HaiPress
JAKARTA,iDoPress - Operasi Patuh Jaya 2024 memasuki hari kedua,Selasa (16/7/2024). Masih banyak pengendara motor yang melanggar lalu lintas di perempatan Slipi,Jakarta Barat.
Pengamatan Kompas.com sekitar pukul 09.35 WIB,banyak pengendara terjaring operasi ini karena tidak menggunakan helm untuk keselamatan berkendara.
Emak-emak mendominasi jenis pelanggaran tersebut pada pagi hari ini. Mereka bahkan mencoba nekat putar balik dan melawan arah saat melihat petugas polisi.
Petugas berusaha menip peluit untuk memanggil emak-emak yang nekat putar balik itu. Namun,mereka menghiraukan panggilan petugas.
Tak lama kemudian,seorang pengendara bernama Dedi Hermansyah terjaring razia karena tidak memakai helm.
Baca juga: Anaknya Terjaring Operasi Patuh Jaya,Orangtua Intan: Bilang ke Polisi,Kamu Saudaranya Kombes
Dia sempat berusaha menghindari petugas. Namun,polisi langsung menahan laju Dedi hingga akhirnya ia menyerah.
Kanit Turjawali Satlantas Wilayah Jakarta Barat AKP Karta langsung menegur Dedi.
"Kepala sama aspal lebih keras mana,pak?" tanya Karta kepada Dedi.
"Lebih keras aspal,Pak," jawab Dedi.
Diberitakan sebelumnya,Operasi Patuh Jaya 2024 digelar di wilayah hukum Polda Metro Jaya mulai hari ini,Senin (15/7/2024).
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan,ada 14 jenis pelanggaran yang disasar dalam operasi kali ini.
“Ada 14 target operasi pada Operasi Patuh Jaya 2024,” ujar dia dalam keterangannya,Minggu (14/7/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Unlocking Wealth with Bazi: Master Chiu’s Exclusive Event in Hong Kong Decoding the Wealth Code Through Bazi (Eight Characters)
New Subsidiary in Mexico: SOUEAST Debuts S06 i-DM, S07, S09, Pushes Advanced New Energy Tech
Global Times: China-Central Asia Summit vital for the formation of a new Eurasian interaction model, says Tajik ex-official
Testimony of history: Cultural aggression must not be concealed, says Japanese civic group urging return of looted Chinese artifacts
NEDFON × Master Fa Ming: Merging Feng Shui and Fresh Air for a Healthier, Luckier Space
Global Times: Japanese civil group urges Tokyo to 'face history' through exhibitions of Japanese chemical warfare in WWII
©hak cipta2009-2020 Berita Hansen Mobile Games