2024-07-14 HaiPress
JAKARTA,iDoPress - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan pembangunan sarana dan prasarana buat menunjang pemerataan ekonomi perlu beriringan dengan keamanan.
Maka dari itu dia menilai keamanan merupakan salah satu tolok ukur penting bagi sebuah negara.
Prabowo menyebut pembangunan infrastruktur sampai moda transportasi umum tak ada berarti apapun jika negara tidak aman.
Sementara itu,kasus penembakan seorang pemulung di Palu,Sulawesi Tengah oleh seorang prajurit TNI Angkatan Udara (AU) menjadi perhatian para pembaca.
Baca juga: Beri Pembekalan ke Capaja TNI-Polri,Prabowo: Harus Hadapi Masa Depan dengan Optimistis
Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan,keamanan menjadi salah satu tolok ukur penting bagi sebuah negara.
Menteri Pertahanan ini menuturkan,pembangunan sarana dan prasarana untuk menunjang pemerataan ekonomi perlu beriringan dengan keamanan.
Hal ini diungkapkan Prabowo ketika memberikan pembekalan kepada Calon Perwira Remaja di Balai Sudirman,Jakarta Selatan,dilihat dari tayangan YouTube Kompas.com,Sabtu (13/7/2024).
"Untuk apa kita bangun gedung-gedung,pelabuhan,bandara. Untuk apa kita bangun kereta api cepat,untuk apa kita bangun jalan raya,untuk apa kita bangun waduk,kalau negara ini tidak utuh,tidak aman,tidak terlindungi," kata Prabowo dalam acara tersebut.
Baca juga: Prabowo: Elite Kadang Lupa Tujuan Nasional Kita,Kurang Baca...
Menurut Prabowo,melindungi negara harus sesuai dengan pesan yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Di sana tertera,tujuan nasional yang pertama adalah melindungi segenap tumpah darah Indonesia.
Setelah itu,barulah memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa,dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
"Yang pertama melindungi,baru memajukan kesejahteraan. Jadi ekonomi,kemakmuran,itu kedua. Pertama,melindungi,baru mencerdaskan,baru pendidikan. Melaksanakan ketertiban dunia," ucap dia.
Baca juga: Alasan Banyumas Jadi Lokasi Uji Coba Susu Gratis Prabowo,Direncanakan sejak April 2024
Seorang pemulung berinisial J (25) ditembak prajurit TNI Angkatan Udara dari Detasemen TNI Angkatan Udara Mutiara Palu,Sulawesi Tengah.
Duduk perkara peristiwa penembakan ini berawal dari J yang sebelumnya diperingatkan agar tidak memasuki kompleks detasemen,Jumat (12/7/2024). Namun,J tetap masuk tanpa mendapatkan izin.
J pun ditembak menggunakan senapan angin. Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma Ardi Syahri mengatakan bahwa pemulung itu sebelumnya sudah diperingatkan agar tidak masuk kompleks.
Baca juga: Anggota TNI Tembak Pemulung di Palu,Kadispenau: Harusnya Diperingatkan Baik-baik,Jangan Ditembak
"Pemulung tersebut masuk detasemen tanpa izin dan sudah diperingatkan,mungkin tidak paham aturan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma Ardi Syahri melalui pesan tertulis,Jumat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Unlocking Wealth with Bazi: Master Chiu’s Exclusive Event in Hong Kong Decoding the Wealth Code Through Bazi (Eight Characters)
New Subsidiary in Mexico: SOUEAST Debuts S06 i-DM, S07, S09, Pushes Advanced New Energy Tech
Global Times: China-Central Asia Summit vital for the formation of a new Eurasian interaction model, says Tajik ex-official
Testimony of history: Cultural aggression must not be concealed, says Japanese civic group urging return of looted Chinese artifacts
NEDFON × Master Fa Ming: Merging Feng Shui and Fresh Air for a Healthier, Luckier Space
Global Times: Japanese civil group urges Tokyo to 'face history' through exhibitions of Japanese chemical warfare in WWII
©hak cipta2009-2020 Berita Hansen Mobile Games