2024-06-29 HaiPress

JAKARTA,iDoPress - Direktur Eksekutif Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet) Nenden Sekar Arum mengatakan,petisi yang menuntut Budi Arie Setiadi mundur sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) murni karena persoalan kinerjanya dalam menangani sistem data nasional.
Utamanya karena peretasan terhadap pusat data nasional (PDN) yang berdampak langsung merugikan masyarakat.
"(Petisi) ini murni ya,kita tahu semuanya karena memang kinerja (Menkominfo) ya," ujar Nenden dalam diskusi secara daring yang membahas peretasan PDN pada Sabtu (29/6/2024).
"Dan,itu berdampak langsung ke publik. (Soal) politik-politik nomor sekian karena kembali lagi untuk kepentingan publik," tegasnya.
Baca juga: Projo Tuding Pihak yang Sudutkan Budi Arie dari Kubu Kalah Pilpres
Nenden menjelaskan,petisi menuntut Budi Arie mundur sebagai Menkominfo merupakan langkah simbolik yang ditempuh masyarakat sipil untuk menuntut tanggung jawab dari negara.
Sebab sejak 20 Juni 2024 atau saat pemberitahuan adanya gangguan pada sistem PDN,tidak ada permintaan maaf dari pemerintah kepada publik soal kelalaian mereka.
Nenden pun menyoroti ucapan maaf dari pemerintah yang menyasar kepada layanan publik mereka tidak berjalan.
"Jadi bukan (minta maaf) karena lalai dalam pengelolaan. Jadi ini simbolik,kita menarget soal siapa yang sekarang bertanggung jawab paling besar soal PDN ini. Dan kita lihat memang Kementerian Kominfo ya," tegasnya.
Baca juga: Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan,tapi Projo Bela Menkominfo...
Sebenarnya,lanjut Nenden,saat pihaknya menyadari bahwa meminta Menkominfo mundur tidak menjadi solusi yang secara otomatis menyelesaikan persoalan PDN.
Hanya saja,Safenet memandang harus ada tanggung jawab dari pihak-pihak yang melakukan pengelolaan agar peretasan tidak kembali terulang.
Diketahui,Safenet sebelumnya menggalang petisi yang menuntut Menkominfo Budi Arie Setiadi mundur dari jabatannya.
Petisi tersebut terpampang dalam laman change.org.
Hingga pukul 11.00 WIB siang ada sekitar 11.200 orang yang telah meneken petisi itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
How China is advancing a sustainable Asia-Pacific
CGTN: President Xi Jinping: China, U.S. should work for good of both countries, world
Indonesia Menghukum Aktivitas Ilegal yang Menyerang Kawasan Industri demi Melindungi Keamanan Pengembangan Perusahaan Tiongkok
Letter from China: Caves, mountains in China's Guilin embody myth, memory, art
Turnamen Golf Undangan Piala ASEAN 2025 berakhir dengan sukses di Sanya, membangun jembatan baru untuk pertukaran olahraga dan budaya antara Tiongkok dan ASEAN.
Memancar Secara Global dari Singapura: T-INNOWARE Manfaatkan GovWare 2025 untuk Percepat Internasion
©hak cipta2009-2020 Berita Hansen Mobile Games